Halal Tour in Russia

BAHASA RUSIA

Minggu, 03 Maret 2019

Masjid Ramah Disabilitas di Rusia

Masjid Yerdem
Ada satu lagi masjid yang kami anggap fenomenal di Kazan, Tatarstan. Yaitu masjid Yardem, yang dalam bahasa Tatar berarti "Pertolongan".

Masjid diresmikan pada tanggal 19 Juli 2013. Dan sejak pertama diresmikan, tujuan masjid ini bukan hanya sebagai tempat ibadah saja , namun juga sebagai pusat rehabilitasi untuk penyandang disabilitas, hususnya penyandang tuna netra.

Sejarah Singkat

Sebenarnya, masjid yang berada di rayon Levchenko ini sudah berdiri sejak lama. Namun, sebelum tahun 2013, masjid ini dikenal dengan nama  masjid Sulaiman. 


Dan sejak dulu, masjid ini memang aktif berdakwah di bidang sosial. 


Hal ini tidak terlepas dari posisi sang Imam, Ildar Bayazitov, yang merupakan wakil dari mufti Republik Tatarstan yang mengurusi bidang social dan kemasyarakatan.

Ildar Bazayitov, Imam Masjid Yerdem.
Ildar Bayazitov ditunjuk menjadi imam masjid Sulaiman pada tahun 2002. Sejak Ildar mendapat amanah memimpin masjid ini, dia mulai aktif menghidupkan kembali  berbagai kegiatan social. 
Pada awalnya, pengurus masjid membuka kelas hanya untuk para penyandang tuna rungu dan tuna wicara, dan mendirikan lembaga amal yang diberi nama "Ikram".

salah satu kegiatan di masjid Yerdem, pembekalan keterampilan kepada penyandang disabilitas.

Sedangkan kelas untuk penyandang tuna netra sendiri baru dibuka pada tahun 2007. Diadakannya Kelas ini karena terinspirasi dari salah satu jamaah yang bernama Venera, seorang penyandang tuna netra yang ingin belajar mengaji.

Selama 6 tahun berjalan, pusat pelatihan rehabilitasi di masjid sulaiman ini sudah menerima murid sebanyak 700 orang yang datang dari seluruh penjuru wilayah rusia, seperti Tatarstan, Bashkortostan, Nijhegorodskoi Oblast, Samara, Ulyanov, Chechnya, Dagestan, Ingushetia, Udmurtiya , Tyumen, Stavropol dan wilayah lainnya. Selain itu, 6 tahun terakhir ini di pusat rehabilitasi ini sudah mencetak 1000 buku dengan huruf Braille.


Mengaji dengan menggunakan mushaf braille.
Pada tahun 2008, masjid Sulaiman memenangkan penghargaan dari pemerintah dan menjadi satu-satunya wakil dari organisasi islam yang masuk kedalam nominasi Organisasi Keagamaan Terbaik yang bergerak dibidang social.

Tidak berselang lama, Ilsur Metsin, Walikota kota Kazan pun tertarik untuk mengunjungi masjid sulaiman, dan setelah melihat sendiri aktivitas social masjid Sulaiman, maka Walikota  memutuskan untuk membangun masjid ini dan menjadikannya sebagai masjid yang memiliki nilai lebih sekaligus sebagai pusat rehabilitasi. Sejak kunjungan walikota ini, masjid Sulaiman berganti nama menjadi masjid Yardem.


Ilsur Yetsin, Walikota Kazan meninjau masjid Sulaiman.

Konsentrasi masjid tidak hanya kepada tuna netra, tapi juga kepada anak yatim, dan masyarakat yang membutuhkan lainnya.

Pusat pendidikan untuk para tunatera yang ada di masjid ini terlaksana atas bantuan dari lembaga amal Yardem, yang didirikan oleh jamaah masjid Suleiman.  Lembaga amal ini berusaha menyediakan fasilitas yang memadai untuk mendukung suksesnya program di masjid Yerdem .

Semua orang berkebutuhan husus mendapat perhatian dari masjid Yerdem.
Selain itu, lembaga amal Yardem menanggung semua biaya bagi siapa saja yang nyatri disana. Bantuan dana tersebut meliputi penggantian biaya transportasi, biaya hidup, makan dan biaya belajar dan beberapa hadiah.
-

Sekarang masjid Yardem dianggap sebagai satu-satunya masjid yang mempunyai fasilitas terlengkap, belum ada satu masjid pun yang menyamainya, baik di Rusia ataupun di negara-negara tetangga. 

Selain fasilitas untuk beribadah, masjid ini juga mempunyai fasilitas penunjang seperti asrama untuk mereka yang dari luar kota, kantin, lab komouter, perpustakaan, photocopy, ruang kesehatan dan olahraga dll.

Asrama dilengkapi fasilitas ramah disabilitas, seperti lantai yang ramah disabilitas, petunjuk jalan, mebel husus, dsb. Disin orang dengan keterbatasan kemampuan atau berkebutuhan husus bisa belajar agama. Membaca menuis huruf Braille, belajar computer, ketrampilan kerajinan tngan dll.

0 Comments:

Posting Komentar