Masjid
Pada Masa Uni Soviet
Kubah masjid St Petersburg |
Ketua
Komunitas Muslim Tatar melaporkan, bahwa panitia pembangunan masjid hanya
mempunyai uang sebesar 11.782 ruble, 68 kopek. Yang dialokasikan untuk
pemeliharaan masjid. Sedangkan, masjid ini mempunyai hutang sebanyak 100.000
rubel kepada beberapa orang.
-
Meskipun
perjalanannya berliku, akhirnya pembangunan masjid ini bisa dikatakan selesai
pada tahun 1920.
-
Rupanya
perjalanan masjid belum selesai. Pada Agustus 1921, kantor administrasi kota
Petrograd meminta komunitas muslim untuk melakukan registrasi izin pendirian
bangunan ulang. Dan beberapa orang kemudian ditunjuk sebagai tim untuk mengurus
registrasi ini.
-
Tim
yang telah ditunjuk tadi melakukan registrasi izin bangunan masjid pada oktober
1921. Namun, setelah mereka melakukan registrasi ulang masjid, jusrtu komunitas
muslim dibekukan oleh pemerintah setempat. Itu artinya, komunitas muslim di st
Petersburg, illegal. Tidak boleh melakukan aktifitas organisasi apapun.
Muslim Tatar St Peterburg |
Jika
komunitas muslim dibekukan, artinya penitia pembangunan masjid pun ikut beku.
-
Lalu siapa
yang mengurusi masjid yang sudah jadi? Akhirnya ditunjuklah 20 orang dari
komunitas muslim tadi untuk merawat masjid.
-
Enam tahun
kemudian, masjid dikembalikan kepada orang-orang islam St Petersburg. Dengan
konsekwensi, bahwa 20 orang yang dipilih untuk merawat masjid tadi harus menandatangai
kontrak bahwa mereka akan melakukan renovasi ulang terhadap bagian bangunan
yang rusak. Seperti cat tembok, memperbaiki pipa, pemanas ruangan, ornament dalam
dan lantai.
-
Belum
selesai permasalahan masjid, muncul permasalahan baru yang dihadapi oleh muslim
St Peter. Yaitu munculnya gerakan militant anti Tuhan (atheis).
-
Status
masjid pun kembali tidak jelas. Meski sudah dipasrahkan kepada 20 orang yang
dipilih sebagai pengurus masjid, namun pemerintah setempat masih ikut campur
dalam urusan masjid, dan masih memiliki kuasa menentukan fungsi masjid.
-
Pada tahun
1936 Pemerintah daerah setempat menjadikan lantai bawah tanah masjid sebagai
gudang penyimpanan buah, sayur dan bahan
makanan. Bahkan pemerintah setempat mengancam kepada 20 0rang tadi, jika tidak
bisa memenuhi kontrak perbaikan fasilitas masjid yang sudah kami sebutkan
diatas, makan izin penggunaan bangunan ini sebagai masjid akan dicabut kembali.
-
20
orang pengurus masjid berusaha keras merenovasi masjid agar izin penggunaannya
tidak dicabut kembali. Namun, ketika renovasi sudah 70 % hampir selesai, 10
juni 1940 pemerintah mengeluarkan putusan, bahwa masjid disegel.
Pada tahun
1941, barang-barang yang ada di masjid diserahkan ke museum sejarah yang ada di
kota ini. Dan fisik bangunannya diserahkan kepada departemen kesehatan,
selanjutnya bangunan ini difungsikan sebagai gudang peralatan medis.
-
Harapan
muslim Leningrad untuk memiliki masjid pun pupus.
-
Setelah
bangunan masjid diserahkan ke departemen kesehatan, dan difungsikan sebagai
gudang peralatan medis. Di setiap hari jum’at Muslim Leningrad melakukan solat
jum’at di jalan Volkoski, di tanah pemakaman muslim. Di hari jum’at jamah bisa
mencapai 400 sampai 500 orang. Dan di hari raya, jamaah bisa mencapai 5000
orang.
-
Masjid
Dikembalikan Ke Umat Islam
Setelah
peperangan melawan jerman selesai, para tentara muslim Tatar kembali secara
tertulis memohon pengakuan komunitas muslim rusia dan pemberian fasilitas
ibadah.
-
Berbagai
macam cara dilakukan oleh tentara muslim rusia saat itu. Mereka pergi ke Moscow
untuk menemui ketua majelis urusan agama pada tahun 1949. Hasilnya tetap nihil.
-
Muslim
Tatar belum putus asa. Demi memiliki sebuah masjid. Karena perundingan permohonan
pengembalian masjid dirasa buntu. Muslim tatar akhirnya meminta izin kepada
pemerintah daerah untuk membangun kembali rumah ibadah dengan uang mereka
sendiri. Mereka meminta beberapa bangunan yang sudah tidak dipakai untuk
direnovasi dan dijadikan rumah ibadah.
-
Tahun
1952 pemerintah kemudian mengabulkan permintaan mereka, yaitu dengan memberikan
izin pendirian bangunan seluas 14 m2 di area tidak jauh dari pemakaman muslim.
-
Tahun
1954, departemen pembangunan umum menolak permohon kaum muslim untuk membangun
masjid di area pemakaman karena dipandang tidak pantas mendirikan rumah ibadah
disamping pemakaman.
-
Permasalahan
muncul kembali, akhirnya isu masjid di Leningrad pun menjadi pembahasan dewan
menteri Leningrad. Akhirnya pada 12 desember 1955, dewan menteri memutuskan
untuk mengembalikan masjid St Petersburg kepada umat islam.
Solat
pertama yang dilaksanakan di masjid ini setelah resmi dikembalikan kepada umat
islam terjadi pada 1 januari 1956. Pada oktober 1956, beberapa tamu dari luar
negeri berkunjung ke Rusia, dan kunjungan pertama adalah dari presiden
Indonesia, Soekarno, yang sebelum kedatangannya sudah terlebih dulu
menyampaikan kepada protocol, bahwa Soekarno ingin sekali mengunjungi masjid di
Rusia.
-
Benarkah ada peran Presiden Soekarno. |
Di beberapa
sumber yang lain dikatakan, bahwa ketika Soekarno berkeliling di kota St
Petersburg, dia melihat sebauh bangunan, yang diketahui kemudian bahwa itu
adalah masjid. Dia ingin sekali solat disana, tapi permintaannya tidak dikabulkan.
Karena Soekarno kukuh ingin salat, akhirnya permintaannya di kabulkan. Dan
Soekarno meminta kepada pemerintah untuk mengembalikan masjid tersebut kepada
orang islam.
0 Comments:
Posting Komentar