Ornamen yang ada di masjid St Petersburg |
Pada
tahun-tahun pertama setelah revolusi (1905 – 1907), pemerintah merasa puas
dengan hasil kerja panitia penggalangan dana masjid St Petersburg. Jumlah dana yang terkumpul pada tahun 1906
adalah sebesar 53.000 ruble.
-
Dana yang terkumpul sangat tidak cukup. Jangankan untuk membangun masjid, untuk
membeli sebidang tanah saja tidak mencukupi.
-
Di
kesematan yang lain, Emir Bukhara (Pangeran Bukhara – sebuah wilayah di
Uzbekistan) yang bernama Sayyid Abdul Ahad Han memiliki hubungan yang erat
dengan etnis Tatar di St Petersburg. Dan setiap kali berkunjun ke St Petersburg
Emir selalu saja menyempatkan waktu untuk bertemu dengan etnis muslim Tatar di
St Petersburg. Dan di pertemuan itu, mereka selalu membahas ttg keinginan
muslim St Peter untuk memiliki sebuah masjid, namun terhalang kekurangan dana.
-
Pada
tahun 1906, perwakilan muslim Tatar di St Petersburg menghadap Emir Bukhara dan
meminta bantuan dana untuk pembangunan masjid. Lalu dengan izin Kaisar, Emir
dengan dana pribadinya membeli sebidang tanah di St Peterburg yang nantinya
akan diwakafkan untuk keperluan pembangunan masjid.
-
Pada
tahun1 1907, atas nama Panitia Pembangunan Masjid Jami, Jurnal Zodnii, dan
Komutinas Arsitek Kerajaan, menyelenggarakan kompetisi design masjid St
Petersburg.
-
Panitia
memberikan gambaran kepada para peserta, ttg denah tanah dan permintaan dari
panitia mengenai bangunan masjid. Panitia mengharapkan bahwa masjid nanti
memiliki ruang bawah tanah yang akan digunakan sebagai antisipasi jika jamaah
membludak pada saat hari raya.
-
Yang
bertindak sebagai juri pada kompetisi ini adalah beberapa arsitek ternama
seperti L.N. Benoit, A.I. von Gauguin, A.I. Dmitriev, F.I Lidval, A.N.
Pomerantsev; dan tiga orang dari perwakilan panitia.
-
Peserta
yang mengikuti kompetisi ini sebanyak 45 orang arsitek, 35 orang dari kota St
Petersburg dan 10 lainnya dari luar kota. Dari 45 orang akan dipilih 4
pemenang.
-
Peletakan
Batu Pertama
Setelah
tanah terbeli dengan dana pribadi Emir Bukhara, pemenang kompetisi design
masjid sudah didapat, pembangunan masjid pun masuk ke tahap selanjutnya.
-
Penggalian
pondasi masjid berlangsung dari Juli – November 1909. Selanjutnya peletaan batu
pertama dilakukan pada tanggal 3 februari 1910. Bertepatan dengan 25 tahun pemerintahan
Emir Bukhara.
-
Peletakan
batu pertama dihadiri oleh Emir Bukhara, Duta besar Turki Turhan pasha dan
seluruh anggota Kedutaan, Utusan dari Persia Ali-Gulihan dan sekertarisnya Misi
Assad Khan. Mufi Orenburg M. SUltanov dan banyak ulama lainnya. Dan dari
pejabat pemerintah Rusia.
-
Pembangunan
masjid pun tidak berjalan lancar. Seharusnya masjid selesai pada akhir tahun
1914, namun terpaksa molor karena terkendala keuangan karena perang dunia pertama.
-
Pada
tahun 1915, panitia pembangunan masjid membuat keputusan penting dan controversial.
Demi untuk menambah keuangan masjid, Panitia menarik uang bagi mereka yang mau
masuk ke masjid. Artinya, untuk masuk masjid, kita harus membayar.
-
Lantai
satu adalah ruangan utama, diperuntukkan untuk jamaah laki-laki. Dan di bagian
kiri, dengan dibatasi sekat, terdapat tempat solat peremuan.
Samping kanan. |
Lantai
dua dihususkan untuk perempuan ada dua pintu masuk, dari hall utama dan dari
jalan.
Lantai
tiga. Jika hari jumat dan hari raya,
lantai ini dipakai untuk jamaah laki-laki. Dan pada hari-hari biasa, lantai
tiga ini digunakan untuk mengaji.
0 Comments:
Posting Komentar