Universitas Islam
Russia
Rossiski
Islamski Universitet (RIU), atau Universitas Islam Russia yang berada di ibu
kota negara federal Tatarstan, Kazan, merupakan salah satu lembaga pendidikan
tinggi pertama dan terbesar diantara lembaga – lembaga pendidikan tinggi islam
yang ada di Russia.
Universitas
ini dibangun pada tahun 1998 atas prakarsa sovet mufti Rossii[1],
Duhovnoe upravlenie musulman[2]republik
Tatarstan dan institute istorii[3]
(institute ilmu sejarah) yang kemudian dikenal dengan nama Akademi Science
syeikh Mardjani. Diambil dari nama seorang tokoh agamawan Tatarstan
(1818 – 1889 M).
Islamic studies seperti Adab
(linguistic), Usuluddin (Theology), Syari’at (Islamic Law), dan satu program
andalan Tahfidz Al-qur’an menjadi spesialisasi universitas ini.
Ada dua program program di
universitas ini, Bakalavr (Bachelor, Sarjana) dan Magistratura (pasca
sarjana). Sedangkan sistem pembelajarannya ada dua, paket zaochnoe obuchenie
(pembelajaran jarak jauh) dan paket ne zaochnoe obuchenie.
Mahasiswa paket zaochnoe
obuchenie adalah mereka yang berasal dari daerah jauh atau negera federal
lain seperti Bashkortostan, Sverdlovsk Oblast, Siberia, Dagestan, negara –
negara sekitar kavkaz, dll. Dalam satu tahun mereka hanya akan dua kali datang
ke kampus. Yaitu pada liburan bulan februari dan bulan juli.
Sedangkan mahasiwa ne zaochnoe
adalah mahasiswa dengan sistem regular. Mereka berasal dari sekitar Kazan atau
pun berasal dari jauh namun menetap di Kazan.
Peran aktif universitas terhadap
agama islam di Russia yang bisa dirasakan diantaranya, mempromotori pembangunan
masjid Kul Sharif. Masjid yang terletak di dalam kremlin (benteng) pertahan
kota Kazan ini sekarang menjadi salah satu kebanggaan masyarakat muslim
Tatarstan dan menjadi icon keberadaan islam di Russia.
Selain itu, para alumni RIU akan
ditugaskan menjadi imam di masjid – masjid baik yang ada di Russia ataupun di
negara – negara sekitar.
RIU sekarang menjadi tujuan belajar
muslim dari negara-negara asia tengah. Di temui dikantornya ruang 302 lantai
tiga RIU, Azat Khurmatulla, staff bagian hubungan internasional dan
urusan mahasiswa asing, mengatakan mahasiswa RIU tidak hanya berasal dari
negara–negara federasi Russia saja, namun juga dari beberapa negara ex
unisoviet seperti Uzbekistan, Tajikistan, Kyrgyzstan, dan Kazakhstan.
Azat menambahkan, RIU juga menjalin
Memorandum of Understanding (MoU) dengan universitas – universitas islam di
beberapa negara. “Beberapa mahasiswa kita meneruskan jenjang magister di
universitas - universitas islam di luar Russia seperti Malaysia, Jordan dan
negara – negara arab lainnya juga Indonesia.” Sambil menunjukkan replika
bendera Indonesia yang ada di meja kerjanya.
“Setiap tahun kami selalu
menerima kunjunga dosen dan mahasiswa dari Indonesia,” Tambahnya.
Ketika ditanya mengapa memilih
Russia sebagai tempat belajar, seorang mahasiswa asal salah satu negara di
kawasan asia tengah mengatakan bahwa di Russia mereka merasakan hidup yang
lebih bebas sebagai muslim. “sebenarnya negara kami juga mempunyai
universitas Islam, namun di Russia hidup sebagai muslim lebih baik,”
jelasnya.
“Sebenarnya aku ingin belajar di
Mesir atau negara arab lainnya seperti Syiria, Qatar dll. Namun pemerintah
negara kami tidak mengizinkan, dengan alasan perbedaan madzhab yang kami anut
dengan negara – negara tersebut. Aku tahu di Mesir terkenal dengan toleransi
islamnya, namun di Mesir terdapat banyak madzhab makanya pemerintah menarik
semua mahasiswa dari negara kami yang belajar di sana. Sedangkan Russia satu
madhzab dengan negara kami.” Si mahasiswa menambahkan.
Gedung utama RIU terletak di ulitca
(jalan) Gazovaya 19. Gedung ini mempunyai empat lantai. Pusat administrasi kemahasiswaan,
urusan asrama, sport hall, kantin, koperasi mahasiswa terletak dilantai satu.
Auditorium mahasiswa terletak dilantai dua dan lantai tiga, satu lantai dengan
ruang dekanat. Sedangkan di lantai empat gedung utama ini terdapat asrama
mahasiswa dan pusat tahfidz qur’an.
Untuk asrama putri terletak terpisah
dijalan Pavlyuxina 114. Sekitar 300 meter dari gedung utama kampus.
Pengajian
Tahfidz untuk anak - anak.
Pemngajian Tahfidz |
Salah
satu nilai lebih RIU adalah adanya pusat pendidikan Tahfidz di dalamnya. Berdiri
sejak tahun 2005, madrasah tahfidz ini sudah melahirkan lebih dari 20 Hufadz
(para penghafal al-qur’an). Menurut Ziyarat Syah, salah satu guru di
madrasah ini mengatakan, “Madrasah Tahfidz ini pertama kali dipegang oleh
seorang hafidz asal Turki.”
Madrasah Tahfidz RIU memang mampu
mempresentasikan eksistensi RIU di pentas international karena setiap tahunnya
RIU mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti musabaqoh tilawat al-qur’an yang
sering diadakan oleh negara – negara teluk, semisal Qatar.
Selian itu, disetiap bulan Ramadhan
mahasiswa madrasah tahfidz RIU akan ditugaskan memimpin tarowih dengan sistem
khatm ke beberapa masjid yang meminta imam.
Sistem yang dipakai madrasah ini
seperti sistem pondok Tahfidz tahossus. Mereka yang menghafal al-qur’an tidak
mempunyai kegiatan lain selain menghafal Al-qur’an. Dari jam pagi sampai jam 12
siang mereka menambah dan mengulang hafalan. Dari jam 12 sampai jam 3 sore para
hafidz istirahat. Dan dari jam 3 sore sampai jam 11 malam kembali bercengkrama
dengan al-qur’an. Dengan sistem ini dalam 3 tahun setiap sntri bisa hafal
Al-qur'an.
0 Comments:
Posting Komentar