Ziarah kubur ke kerabat masih menjadi tradisi di Rusia |
Marhaban ya Ramadhan… kalimat itulah
yang biasa diucapkan untuk mengungkapkan kegembiraan dalam menyambut bulan
penuh barokah begi setiap muslimin. Dalam hadis nabi diriwayatkan bahwa sepuluh
hari pertama bulan puasa ini adalah rahmat (berkah dan kasih akung), sepuluh
hari kedua adalah maghfiroh (ampunan dari Allah), dan sepuluh hari terakhir
adalah ‘itqun min an-nar (terbebasnya dari api neraka).
Oleh karena ramadhan adalah bulan
yang luar biasa, maka setiap muslim di seluruh dunia memiliki tradisi husus
untuk menyambut tamu istimewa ini.
Bulan ramadhan 1432 hijriah jatuh
pada bulan agustus. Bulan ini termasuk bulan musim panas untuk negara - negara
yang memiliki empat musim, yang terletak di atas garis ekuator.
Indonesia, negara hanya memiliki dua
musim. Selain itu, karena Indonesia terletak di sekitar garis katulistiwa,
negara ini tidak memiliki perubahan waktu sepanjang tahunnya. Sedangkan bagi
negara yang memiliki empat musim disana terdapat perbedaan waktu, siang hari
pada musim panas akan terasa lebih lama begitu juga sebaliknya, pada musim
dingin, malamnya yang akan lama.
Contoh negara dimana aku tinggal
sekarang, Russia. Aku agak khawatir, memikirkna beratnya puasa ramadhan. Selain
kondisi dan lingkungan yang sangat jauh dengan tradisi islami, bulan agustus
adalah puncak musim panas, yang artinya waktu siang hari akan lebih panjang.
Masyarakat muslim Russia akan berpuasa lebih dari 16 jam. Seperti jadwal puasa
untuk Kazan, untuk hari pertama ramadhan
sholat subuh pukul 03:17 dan magrib pukul 20:51.
Sebelum
Ramadhan di Russia.
Ternyata
muslim Russia memiliki tradisi yang tidak jauh berbeda dengan muslim di
Indonesia. Ketika aku sampai di rumah temanku, kesokan harinya kami mulai
menjalankan tradisi yang dilakukan sebelum ramadhan oleh muslim di Tatarstan.
Kami pergi silaturrahmi ke beberapa kerabat. Kita pergi kota Buinsk, kota kecil
terletak 139 kilometer dari ibu kota.
Selain bertujuan melepas kangen
karena semakin jarangnya intensitas bertemu yang disebabkan oleh kesibukan
masing-masing, silaturakhmi juga mempunya tujuan lain, yaitu maaf-memaafan
(semacam halal bi halal), hal ini bertujuan untuk menambah kesiapan batin dalam
memasuki bulan suci.
Setelah itu, kami pergi ziarah ke
makam-makam kerabat. Seperti di Indonesia, kita membaca beberapa surat seperti
Yassin, Al-mulk dan tahlil dan membersihkan rumput-rumput liar yang tumbuh di
atas makam. Tradisi mengunjungi kerabat dan pergi ke makam dalam istilah mereka
disebut “ziyarat”, diambil dari bahasa arab ziyaroh.
Tenda untuk buka bersama |
Ada tradisi lain yang belum ada di
Indonesia. Di Russia ada yang dinamakan “Shatyer[2]
Ramadhan”. Shatyer adalah tenda yang menyediakan menu “ifthor” (buka
puasa) secara gratis. “Pelaksanaan shatyer ramadhan ini beragam, ada yang
selama satu bulan dan ada yang sepuluh hari terakhir saja.” Ramil Gizzatullin,
imam masjid Anilare, menjelaskan tentang shatyer ramadhan yang sedang didirikan
oleh para pekerja di sebelah masjid Anilare.
Bersama para pemuda muslim Rusia |
Untuk
para pemuda juga mempunyai kebiasaan tersendiri sebelum ramadhan. Satu minggu
sebelum puasa, beberapa sahabat dekat berkumpul untuk sekedar membuat pesta
kecil-kecilan. Seperti yang dilakukan Ilnur Gimatdinov (25) beberapa
hari lalu bersama sahabat-sahabatnya. “Kami berenang, berkumpul dan makan shashlik[3].”
jelasnya.
Ramadhan memang bukan sembarang bulan.
Baik musim dingin ataupun musim panas ramadhan selalu dinanti oleh muslim di
seluruh penjuru dunia.
Marhaban
ya Ramadhan, salam dari Tatarstan, Russia.
4
Agustus 2011
0 Comments:
Posting Komentar