Halal Tour in Russia

BAHASA RUSIA

Senin, 28 Januari 2019

Ruslan Nurmametov

Ruslan Nurmametov, Sahabat selagi di Mesir.
Hari ke dua sabtu, 9 oktober 2010

Kegalauan ku pun memuncak. Akhirnya aku berpikir untuk mengirim pesan singkat (sms) kepada salah satu teman Russia yang pernah pernah kenal semasa di Cairo. Namanya Romil Gizzatullin. Saat itu dia sedang berada di Cairo, melanjutkan pendidikan masternya.
Aku kirimkan pesan pendek ini :
“Romil, alhayah so’3bah fi Russia, maa fiisy adzn wa laa masjid, khudz ni[1]!!!” 

Tentunya Romil langsung bisa memahami bagaimana perasaan ku. Keadaan kota Yekaterinburg sangat jauh berbeda dengan keadaan kota Cairo. Di Cairo, adzan bisa terdengar setiap waktu dan masjid bisa ditemui hampir setiap beberapa meter. Dimana sesama saudara muslim bisa membuat janji untuk bertemu di masjid, berjamaah, belajar bersama dll.
Setelah pesan singkat terkirim, Romil langsung menelpon ku. Aku tidak bisa menahan rasa bahagia ketika di layar handphone-ku tertulis panggilan darinya. Ku angkat telephone sambil berterika, “Romiil!” .
Aku ceritakan bagaimana keadaan ku di Russia. Sempat ungkapan penyesalan terucap. Romil terdiam, mendengarkan segala keluh kesah ku. Dengan besar hati dia menasehati dan menyuruh ku agar tetap sabar.
Yabnii, ittasil bi Ruslan, huwa yaskun fi Yekaterinburg[2]” Kata Romil.
Romil mengingatkan ku bahwa ada alumni al-azhar yang tinggal di kota Yekaterinburg, namanya Ruslan Nurmametov. Setelah mendengarnya berkata demikian, aku mulai bisa bernafas kembali.
Aku pun langsung mengirimkan SMS ke Ruslan:
“Ruslan hadza roqmii. Askun fi Syari’ Chapaiva[3] 16A, 437 Yekaterinburg. – Najib Indonesia”.
Ketika menulis SMS tersebut, aku sangat menaruh harapan besar pada Ruslan. Aku menunggu telephon darinya, atau paling tidak jawaban sms.
Sungguh, Aku sangat bahagia ketika akhirnya Ruslan menelepon ku. Dan aku pun akhirnya bisa berbicara dengan saudara muslim di Yekaterinburg. Namun, pembicaraan kami tidak sesuai dengan yang aku harapkan.
            Najib, kenapa kamu datang ke Russia kamu tidak akan menemukan           faidah apapun di sini..” ucap Ruslan melalui telepon.
Perkataan Ruslan tersebut membuat ku bertambah sedih. “Mengapa dia tidak membesarkan hati ku?” aku bertanya sendiri dalam hati.
-          Ada hikmahnya.., pasti ada” jawab ku singkat.
-          Baiklah, aku harus berbicara dengan mu hari ini, jam 4 aku ke rumahmu” lanjut Ruslan.
-          Tidak usah repot-repot, kasih saja alamat kamu, kalau kamu sibuk dan jauh tidak usah kesini” aku berusaha menolak meskipun dalam hati, aku mengharapkan kedatangannya.
Entah mengapa aku pesimis padanya, sebab ucapannya diawal pembicaraan kami tadi kurang begitu mengenakkan.
***
Hari ini teman-teman mahasiswa baru berencana akan pergi belanja kebutuhan sehari-hari ke IKEA[1]. Tempatnya agak jauh. Karena aku masih ragu apakah Ruslan benar-benar akan menemui ku hari ini, akhirnya aku putuskan untuk ikut berbelanja saja bersama teman-teman.
Perkataan Ruslan tidak begitu mudah lepas dari pikiranku. Sungguh ucapannya tadi membuat ku pesimis. Di sepanjang perjalanan menuju IKEA aku pun kembali berpikir kenapa harus datang ke Russia.
Tadi aku sangat berharap bisa bertemu dengan Ruslan, namun ucapannya yang bilang bahwa aku tidak akan menemukan faidah apapun datang ke Russia, sungguh membuatku sedih.
Aku kembali sms ruslan “Ya akhi[2], aku ke pasar, mungkin sampai asrama jam 5, apakah kamu akan datang hari ini?”
Lama aku menunggu jawaban sms, hati ku pun tambah kacau, aku mulai berburuk sangka, apakah di Russia juga ada lip-service? Jika memang ada, aku pun harus siap, karena Allah maha segalanya. Pikirku menenangkan diri.



[1] Nama salah satu pusat perdagangan di Yekaterinburg
[2] Saudara ku



[1] Hidup sangat susah di Russia, tidak ada adzan atau pun masjid, jemput aku !!!
[2] Hei, coba kamu telpon Ruslan, dia tinggal di Yekaterinburg!
[3] Ruslan, ini nomer saya. Saya tinggal di jalan Chapaeva 16A 437.

0 Comments:

Posting Komentar