3.
Masjid di Ufa-Shigiri
Foto bersama di depan masjid di Ufa shigiri |
Tujuan
kami selanjutnya adalah Desa Ufa-Shigiri. Di desa ini kami mengunjungi
masjid dan madrasah Taubat. Menurut
salah satu sesepuh muslim Ufa-shigiri, Nurislam ahmadiev
(57), nenek moyang penduduk desa yang terletak di pinggiran sungai Sergi-Ufa
ini adalah sekelompok orang yang melarikan diri dari Tatarstan. Setelah
pendudukan kota Kazan - ibu kota Tatarstan -
pada tahun 1552 oleh tentara Russia, banyak Tatarin (sebutan etnis
Tatar) yang melarikan diri sampai ke daerah ini dan mendirikan pemukiman baru.
Hingga saat ini, Ufa-Sigiri dikenal sebagai desa Tatar. Sebagaimana Tatar
identik dengan Muslim, desa ini pun kemudian dikenal dengan desa muslim.
Sejak berdiri pada tahun 1552,
kemudian melewati masa pemerintahan uni-soviet, desa Ufa-Shigiri merupakah
salah satu desa yang bisa mempertahankan budaya dan tradisi Islam. “Pemuda di
desa ini jika bertemu dengan kita di jalan, mereka akan menyapa assalaamu’alaikum,”
jelas Nurislam Hazrat.
Seperti layaknya
masjid yang terletak di pedalaman, masjid Taubah masih berdinding luar kayu
dengan pemanas ruangan tradisional, pechka. Muslim desa ini mempunyai
madrasah dengan lima kelas yang semuanya dibangun atas dasar swadaya
masyarakatnya atau tanpa mengandalkan bantuan dari pemerintah Russia.
Desa
Ufa-Shigiri juga mempunyai pemandangan yang indah. Oleh karenanya, jika musim
panas tiba, di daerah ini sering diadakan camping yang diikuti oleh
muslim seluruh penjuru Sverdlovsk oblast.
4. Masjid di Krasnoufimski
Manuskrip kitab tafsir, dicetak 1889 |
Setelah
dari desa Ufa-Shigiri, kami melanjutkan perjalan ke kota kecil Krasnoufimski.
Kami tiba di daerah Krasnoufimski pukul 23.00 waktu setempat. Kami
langsung menuju Masjid jami krasnoufimski dan memutuskan untuk bermalam
disana. Masjid yang kami
datangi kali ini terbilang besar. Berlantai dua, mempunyai ruang istirahat
untuk tamu yang luas, dapur dan ruang madrasah. Masjid ini terbilang sangat
tua. Seperti tertulis dalam buku ensiklopedi islam Ural, masjid yang terletak
di pusat kota krasnoufimski ini dibangun oleh seorang saudagar bernama Muhammad
Hafizov Habibulina pada tahun 1896.
Bertolak dari masjid Krasnouvimski |
Setelah sholat subuh kami beramah tamah dengan
pengurus masjid ini. Menurut penuturan dari Imam Masjid jami’ krasnoufimski
, Rafael Safin Hazrat (51), , bisa dikatakan, bahwa desa - desa wilayah krasnoufimski
yang terletak di pedalaman, secara keseluruhan masih memegang budaya dan
tradisi Islam. bukan hanya orang tua, namun pemudanya pun aktif di masjid.
Bahkan mata pelajaran ke-islaman diajarkan di sekolah dasar.
Dari
Hockey ke Masjid
Meninjau lapangan Hockey |
Selanjutnya
Rafael hazrat mengajak kami untuk mengunjungi desa Bayak. Dalam
perjalanan ke desa yang terletak 20 Km dari kota ini, Rafael Hazrat
menunjukkan kepada kami beberapa masjid tua dan kuburan muslim yang berumur
lebih dari 250 tahun. Hal itu menjadi bukti sejarah islam di pedalaman Ural.
Kami
sampai di masjid Ust-Bayak (Bayak – nama salah satu tokoh Muslim Tatar).
Masjid ini juga dibangun dengan atas swadaya muslim desa Bayak. Imam masjid Ust-Bayak,
Rafil Ziyatdinov (47), selalu menekankan kepada jamaahnya untuk bisa
menjadi muslim yang mandiri. “Dengan menjadi Muslim yang kuat, orang lain baru
bisa menghargai kita,” ceritanya kepada kami.
Rafil Ziyatdinov adalah mantan atlet
Hockey. Kepiawainnya dalam bidang olahraga ini kemudian dimanfaatkannya untuk
menggaet hati para pemuda desa Bayak. Selain membangunan masjid, Rafil
Ziyatdinov beserta jamaahnya juga membangun lapangan hockey . Di seragam tim hockey nya pun
tertulis kata Bolgar dengan tulisan tatar kuno (Arab).
Pemakaman Muslim di desa Ust. Bayak |
Sebenarnya
masih banyak masjid – masjid yang terdapat di pedalaman pegunungan Ural. Namun
napak tilas kami harus berhenti sampai disini. Menurut buku sejarah islam di
negara federasi Russia, Islam masuk ke wilayah ural pada abad ke VIII yang
dibawa oleh pedagang dari arab dan asia tengah. Dagestan, Chechnya,
Bashkortostan ,Tatarstan , adalah negara – negara di federasi Russia yang
menjadi bukti jejak islam. Banyak manfaat yang kami ambil dari agenda awal
tahun ini. Diantaranya, kami mengetahui
bahwa di pedalaman pegunungan Ural
terjaga tradisi dan kebudayaan islam yang sangat tua. Selain itu, kami semakin
yakin, bahwa di tengah suatu kaum, pasti Allah mengutus hambanya yang akan
menuntun manusia ke jalan-Nya.
0 Comments:
Posting Komentar