Masjid Tatarstan, Ikon kota Kazan |
Di tengah hujan salju yang mengguyur
pada Februari 2011, Alhamdulillah, aku menemukan jejak suara Allah SWT
di salah satu negara federasi Rusia bernama Tatarstan. Republik Tatarstan
adalah salah satu negara federasi Rusia yang terletak 799 km di sebelah
tenggara Moskow, ibu kota Rusia.
Selain
Dagestan dan negara-negara Kavkaz[1] Tatarstan dikenal sebagai pusat kebudayaan
Islam di negeri Beruang Merah. Tatarstan dihuni oleh sekitar dua juta etnis
Tatar (etnis asli Tatarstan) dan sekitar satu juta etnis Rusia. Negara ini
menggunakan dua bahasa, Rusia dan Tatar.
Bahasa
Tatar bisa dibilang sebagai peranakan dari bahasa Turki. Yang dalam
literaturnya, kemudian banyak ditemukan kesamaan kata dengan bahasa Arab.
Seperti kata Khal (dalam bahasa Arab berarti keadaan), sagadah[2]
(dari bahasa arab sa'adah yang berarti kebahagiaan), waqt
(waktu), serta masih banyak lagi.
Tulisan
kuno bangsa Tatarstan menggunakan huruf-huruf Arab yang di Indonesia dikenal
dengan sebutan Arab Pegon (Arab Jawa yang diajarkan di pesantren-pesantren).
Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah mengenal Islam sejak lama. Kemudian,
abjad tersebut diubah ke huruf cyrlic (abjad Rusia) pada masa kekuasaan Uni
Soviet.
Ibu
kota Tatarstan adalah Kazan. Di kota ini nuansa keislamannya sangat kental.
Tidak pernah terbayang sebelumnya oleh ku, jika Kazan adalah salah satu kota
besar yang berada di Rusia. Di kota ini, banyak kendaraan umum seperti bis dan
taksi yang menempelkan kaligrafi atau simbol-simbol keislaman lainnya.
Di
kota Kazan, juga terdapat banyak masjid. Jarak dari satu masjid ke masjid
lainnya tidaklah berjauhan sehingga kita bisa melihat satu menara ke menara
lainnya.
Di
kota Kazan juga terdapat banyak kafe yang menyediakan makanan halal. Jadi, bagi
Muslim, tidak perlu khawatir untuk mencari makanan yang halal dan aman
dikonsumsi.
Bisa
pastikan, di samping setiap masjid kita bisa menemukan restoran-restoran halal.
Toko-toko busana atau kios-kios Muslim juga ikut menambah nuansa kesejukan
salah satu ibu kota negara federasi Rusia itu.
Keistimewaannya lagi, di Kazan,
terdapat banyak madrasah atau lembaga pendidikan Islam. Salah satunya, Rossiski
Islamski Universitet (RIU - Universitas Islam Rusia). Universitas ini
memiliki asrama yang menampung bukan hanya mahasiswa dari penjuru daratan
Russia namun juga yang berasal dari negara-negara Asia tengah seperti
Uzbekistan, Tajikistan, dan negara-negara sekitarnya.
Aku
sempat berkenalan dengan rektor di RIU, Rafik Muhametshovic. Secara
terus terang, ia mengatakan sangat bangga dengan Indonesia. Dan RIU sudah
menjalin MoU dengan beberapa universitas Islam di Indonesia. Pada tahun ini,
ada 10 mahasiswa lulusan RIU mengambil program pascasarjana di Universitas
Islam Negeri (UIN) Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur.
Madrasah Muhammadiyah
Pintu gerbang Madrasah Muhammadiyah |
Sistem
yang dipakai dalam madrasah ini adalah sistem pesantren. Mempunyai asrama
lengkap dengan kantin yang ada di bagian depan bangunan madrasah. Selain
mempunyai kalender kegiatan belajar mengajar harian, madrasah itu juga
mempunyai agenda pesantren kilat pada setiap liburan semester, musim dingin,
dan musim panas.
Menurut salah satu guru di Madrasah
Muhammadiyah, Zulfat Gabdullin Hazarat, setiap liburan, ketika
santri-santri pulang ke rumah masing-masing, datanglah murid-murid santri kilat
dari seluruh penjuru negara federasi Rusia. Kebanyakan dari mereka sudah
berumur separuh baya.
Di
kota ini, juga terdapat megaproyek, Masjid Kul Sharif yang terletak di
dalam Kremlin Kazan (benteng kazan). Diresmikan pada 2005. Masjid ini menjadi
salah satu masjid tercantik di Eropa.
0 Comments:
Posting Komentar