Halal Tour in Russia

BAHASA RUSIA

Rabu, 30 Januari 2019

Cerdas Cermat Agama Islam di Rusia



Salah satu kelompok dalam cerdas cermat
Tiga jamaah pengajian dari tiga masjid yang ada di kawasan Ural mengadakan perlombaan cerdas cermat persahabatan di rayon Berozovski. Ketiga jamaah pengajian tersebut berasal jamaah masjid Ramadhan (Himmas), jamaah Masjid Nur ( Baradulina), dan jamaah masjid Altin[1] (Berozovski).
            Menurut imam masjid Altin, Radifullah Hazrat, selaku tuan rumah menjelaskan, bahwa tujuan utama dari cerdas cermat ini adalah memperluas dan memperkuat silaturakhim sesama muslim di wilayah Ural.

            Cerdas cermat terdiri dari dua kelompok. Masing – masing kelompok beranggotakan 12 orang, 4 orang dari jamaah Nur, 4 orang dari masjid Ramadhan, dan 4 orang dari masjid Altin.
            Kelompok pertama menggunakan nama “Mirost”, sebagai ketua kelompok adalah Farhad. Kelompok ini mempunyai yel – yel “Islam segodnya, zavtra i vsegda[2].
            Sedangkan kelompok kedua bernama “Nur”, dikomandani oleh Radik Kanzarov, mempunyai yel-yel “nasha jizn v islame, nasha mudrost v kur’ane, mi musulman[3].
            Untuk dewan juri terdiri dari lima orang ; Radifullah Hazrat ( imam masjid At-tin), Albert Hazrat dan Farhat Hazrat (imam masjid dan tenaga pendidik masjid Ramadan), dan Hakimyan Hazrat dan Gulsina Hanum (imam masjid dan tenaga pendidik masjid Nur).
            Cerdas cermat terdiri tiga babak; pertanyaan pilihan, pertanyaan rebutan, dan saling memberikan pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan memuat siroh nabawiyah, Tajwid dan fiqh. Sesuai dengan pengetahuan yang mereka terima selama satun tahun pelajaran 2010/2011.
            Berlangsung selama satu setengah jam, cerdas cermat ini ditutup dengan pembagian hadiah. Kelompok “Nur” keluar sebagai pemenang. Namun setiap orang yang ikut dalam cerdas cermat tersebut mendapatkan hadiah yang sudah disiapkan oleh panitia.

Kesan dan Harapan Jamaah
            Setelah pembagian hadiah, sambil menunggu waktu sholat, Rozaliya Ahmatova dan Ruslan Nurmametov memberi kesempatan kepada jamaah untuk mengungkapkan kesan dan pesan.
            Elvira Sirtanova, jamaah dari masjid Altin, mengawali sesi kesan dan pesan. Dia bercerita, bahwa dia mulai datang ke madrasah lima tahun lalu, masjid pun belum dibangun. Dia dan beberapa jamaah mengaji di sebuah kamar yang kecil. Saat itu dia belum tahu apa – apa. Dia datang karena memenuhi panggilan jiwa.
            Selanjutnya Elvira mengatakan, dia merasa senang ketika pelajaran dimulai dan sedih ketika pelajaran berakhir. Seperti sekarang juga, dulu pun pengajian diadakan setiap hari minggu. Sampai sekarang dia masih datang ke pengajian untuk menambah pengetahuan. Dia juga berkeinginan bisa belajar di madrasah Muhammadiyah, Kazan, Tatarstan. Secara pribadi, belajar islam memberikan banyak perubahan terhadap dirinya, dia sekarang merasa lebih sabar dan tenang.
            Dari beberapa jamaah yang mewakili setiap kelompok pengajian semuanya mempunyai kesan yang sama, yaitu salut dan bangga atas kesabaran guru- guru mereka dan atas semangat yang selalu diberikan oleh guru - guru tersebut kepada mereka.
Berkenalan dengan saudara muslim 
             Para jamaah menyadari, bahwa mengajar murid seperti mereka sangatlah susah. Maklum, mereka belajar ketika usia sudah mulai lanjut ditengah segala keterbatasan kemampuan. Namun sekarang, mereka bisa membaca al-quran dan bisa sholat. hal ini adalah anugerah besar bagi mereka.
Para jamaah juga berharap, supaya diberi umur panjang sehingga bisa merasakan hidup lebih lama dengan para muslim yang menurut mereka semakin banyak. Acara ditutup dengan sholat dhuhur berjama’ah.

Keakraban dalam Makanan Tradisional

Siap dengan makanan juga

Setelah sholat dhuhur, semua jamaah dipersilahkan mencicipi makanan yang sudah disediakan oleh panitia. Jamuan bertempat di hall yang terletal di samping masjid. Sebelum masuk ke hall setiap orang diberi tiket oleh panitia. Tiket tersebut harus diletakkan di menu-menu yang dianggap paling enak menurut jamaah. Untuk menu yang paling banyak mendapatkan tiket dari jamaah, maka sang chef akan menjadi pemenang.
            Makanan yang di sajikan sangat bermacam-macam, mulai dari makanan tradisional sampai makanan modern. Sepeti chak–chak , gubaiya, airan, epechmak, balesh[4] dsb. Dari kesemua menu, balesh paling banyak mendapatkan tiket dari jamaah. Akhirnya Razilla Sharipova (jamaah masjid Nur) keluar sebagai pemenang dalam kontes makanan tradisional tersebut.
            Balesh adalah makanan tradisonal suku tatar, dicetak diatas Loyang, bagian luarnya adalah tepung, bagian dalamnya, nasi dicampur dengan kismis, bisa dikombinasi dengan potongan jenis buah yang lain. Balesh juga bisa dibuat dalam versi gurih, berisi nasi, dicampur ikan tuna, bawang dll.


[1] Emas
[2] Islam hari ini, besok dan selamanya
[3] Hidup kita dalam islam, kebijaksanaan kita dalam al-qur’an, kita muslim.
[4] Menu tradisional Russia

0 Comments:

Posting Komentar